Sebagian orang sering kali merasa sendu dan sedih kala hujan datang atau tinggal di daerah dengan 4 musim selama bertahun – tahun. Hati – hati terlalu merasa sedih dan stress dapat menyebabkan depresi musiman atau seasonal affective disorder (SAD).
Kesedihan yang berlarut – larut dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Berikut di bawah ini ulasan tentang depresi musiman yang harus kamu hindari.
Contents
Depresi Musiman atau Seasonal Affective Disorder (SAD)
Depresi musiman adalah tipe depresi yang hanya terjadi pada saat musim yang sama setiap tahunnya. Gangguan ini lebih sering dijumpai pada orang-orang yang tinggal di empat musim.
Namun hal ini juga tidak menutup kemungkinan dapat terjadi di negara tropis seperti Indonesia. Musim hujan yang berlangsung lama juga dapat menyebabkan munculnya depresi musiman.
Baca juga : Apa Itu Self Care dan Bagaimana Cara Melakukannya?
Penyebab Terjadinya SAD
Depresi musiman atau SAD sampai saat ini masih belum bisa dipahami seutuhnya. Ada beberapa faktor yang turut andil dalam kemunculan SAD, antara lain faktor psikologi, genetik dan lingkungan.
Pada musim yang berlangsung lama hal ini dapat mempengaruhi ritme irama sirkadian sehingga timbul depresi musiman. Sebagian orang juga sering kali mengeluh saat musim hujan datang terus menerus dan hanya bisa berdiam diri di rumah sehingga mudah menciptakan perasaan stress dalam diri.
Permasalahan yang berkaitan dengan irama ritme sirkadian juga mempengaruhi produksi hormon melatonin. Dimana hormon ini dapat berpengaruh kepada pola tidur dan mood seseorang.
Gejala Depresi Musiman
Adapun gejala – gejala yang terjadi pada seseorang yang mengalami depresi musiman, yaitu:
- Merasa sedih dan kesepian sehingga mudah tersinggung
- Hilangnya minat dalam menjalani kehidupan sehari – hari
- Insomnia
- Mudah merasa lelah
- Sering menyalahkan diri sendiri
- Sulit berkonsentrasi
- Menarik diri dari pergaulan
- Merasa tidak berdaya dan tidak berguna
Selain gejala – gejala di atas orang yang menderita depresi musiman akan lebih sering tidur dan banyak makan sehingga bisa menyebabkan berat badan naik.
Berbeda dengan para penderita depresi akut yang enggan untuk makan. Penderita depresi musiman juga tidak sampai memiliki pemikiran atau keinginan untuk bunuh diri. Nantinya saat cuaca hangat kembali datang maka penderita kembali memiliki harapan.
Baca juga : Cara Meningkatkan Kepercayaan Diri untuk Menghadapi “New Normal”
Cara Mengatasi Depresi Musiman
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi depresi musiman, yaitu:
Berjalan Keluar Rumah
Meski cuaca hujan dan dingin, cobalah keluar rumah saat hujan reda atau matahari datang kira – kira 10 menit sehari. Paparan sinar matahari yang masuk ke dalam tubuh dapat meningkatkan hormon serotonin dan dopamin yang dapat kembali membangkitkan mood seseorang.
Menggerakkan Tubuh
Meski cuaca yang dingin sangat mendukung seseorang untuk tetap tidur. Namun cobalah untuk tetap menggerakkan tubuh untuk merangsang endorfin dalam tubuh sehingga dapat meningkatkan suasana hati menjadi lebih baik dna mengusir stres.
Kamu bisa lakukan olahraga yang sederhana di rumah. Misalnya dengan berjalan kecil, naik turun tangga, lari di tempat, dan yoga.
Pergi ke Daerah Berbeda
Jika kamu tidak memusingkan masalah budget, kamu bisa mengobati depresi musiman atau SAD dengan pergi ke luar kota atau ke luar negeri untuk mencari musim yang berbeda dari tempatmu berada.
Namun jika budget menjadi masalah, kunjungilah keluarga, saudara atau teman yang bisa kembali membangkitkan semangat hidup dan menceriakan hati.
Mendapatkan Cahaya yang Cukup
Jika biasanya mendekatkan diri ke jendela identik dengan kegiatan yang membuat hati sendu. Namun ternyata ada efek lain di samping mendekatkan diri ke jendela.
Kamu bisa menjadi lebih mudah mendapatkan sinar matahari. Sehingga membantu mendapatkan cahaya yang cukup dan dapat meningkatkan mood. Cobalah untuk mengatur meja kerja agar lebih dekat dengan jendala atau sempatkan waktu beberapa menit untuk duduk di dekat jendela.
Baca juga : Pentingnya Self Care untuk Kesejahteraan Diri
Berinteraksi
Pergaulan dapat mendorong seseorang untuk bangkit dari keterpurukan dan mengembalikan semangat yang kian pudar. Cobalah untuk menemui orang – orang kepercayaanmu untuk berbagi cerita dan meluapkan perasaan.
Atur jadwal bersama untuk bertemu meski sekadar minum kopi. Kalau sedang masa pandemi seperti ini, baiknya sering – sering melakukan video call dengan teman – teman. Kamu juga bisa aktif mengikuti berbagai macam agenda webinar yang dapat mengasah kemampuan dan kreativitasmu.
Mengubah Pola Pikir
Segala sesuatu yang dapat merubah diri sendiri datangnya juga dari diri sendiri. alih – alih merasa sedih terus menerus. Cobalah untuk membuka lebar pikiran yang mengarah kepada hal yang positif.
Berpikirlah bahwa musim hujan adalah sebuah anugerah yang harus disyukuri. Kamu tetap memiliki kesempatan untuk bermain dan menghabiskan waktu dengan hal – hal yang bermanfaat.
Baca juga : 8 Cara Ampuh yang Bisa Kamu Coba untuk Tidur Lebih Cepat
Memiliki Jadwal Tidur yang Konsisten
Seseorang yang mengalami depresi musiman gemar sekali tidur, hal ini justru tidak baik bagi kesehatan tubuh. faktanya banyak tidur sebenarnya sama seperti kekurangan tidur sehingga tubuh menjadi mudah lelah.
Kurangnya terkena paparan sinar matahari membuat seseorang mudah sekali mengantuk, sehingga mengganggu irama sirkadian tubuh. Maka dari itu cobalah untuk membuat jadwal kegiatan sehari – hari supaya hidupmu lebih teratur. Serta batasi konsumsi minuman yang mengandung kafein.
Setelah mencoba berbagai cara untuk mengobati depresi musiman, namun tingkat rasa sedih semakin tinggi. Segera konsultasikan dengan psikolog mengenai permasalahan yang kamu alami untuk mendapatkan solusi yang tepat.
Baca juga : Sering Disepelekan, Inilah Manfaat Tidur Siang Bagi Kesehatan
Share juga pemikiran kamu di kolom komentar tentang depresi musiman. Bagikan juga di sosial media agar lebih banyak orang yang teredukasi dan mengetahui tentang depresi musiman.